Ciputat - Pendidikan
karakter menjadi isu menarik dan hangat dibicarakan di kalangan praktisi
pendidikan akhir-akhir ini, khususnya di Indonesia. Pasalnya,
pendidikan di Indonesia sering terpasung pada kepentingan yang absurd,
hanya mengedepankan kecerdasan intelektual, akal dan penalaran.
Padahal, jika disadari output / hasil
dari sebuah pendidikan tidak hanya terpaku pada produk kecerdasan
intelektual, melainkan juga harus diselingi kecerdasan spiritual dan
emosional. kecerdasan spiritual serta emosional dapat disisipkan di
setiap ranah pendidikan dengan menanamkan pendidikan karakter di
Indonesia.
Indonesia, di mana mayoritas penduduknya
beragama Islam sangat memperhatikan bagaimana kehidupan umatnya. Sebab
Islam menghendaki umatnya untuk dapat mencontoh sosok Nabi Muhammad SAW,
yang tidak hanya cerdas intelektual, melainkan juga memiliki kecerdasan
spiritual dan emosional yang beliau tranformasikan ke dalam perangai
yang baik.
Abu Ja’far al-Thahawi dalam Syarh Musykil al-Atsar menyebutkan bahwa perangai
beliau yang baik tercantum dalam Sabda-Nya yang diriwayatkan oleh
sayyidah ‘Aisyah r.a. ketika beliau ditanya perihal akhlak Rasul, beliau
menjawab; “Akhlak Rasulullah SAW adalah al-Quran”. Hadis
tersebut menjelaskan bahwa Perangai/akhlak Rasul seperti al-Quran,
dimana akhlak seperti apa yang telah terkandung dalam al-Quran merupakan
sebaik-baik perangai.
Maka menutip pemikiran Abdu al-Rauf
al-Munawi dalam Faidh al-Qadir-nya, sudah seyogyanya akhlak Rasulullah
SAW ditanamkan dalam bingkai pendidikan karakter, yang mana dapat
disalurkan melalui kurikulum-kurikulum yang diberlakukan di setiap
instansi pendidikan.
Adapun akhlak Rasulullah dapat
digambarkan melaui sabda-sabda Beliau SAW, karena pada hakikatnya beliau
diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak
umat-Nya. Karena itu, hendaknya bagi setiap pendidik mampu menyerap
pesan yang terkandung dalam hadis Nabi baik secara langsung maupun
tidak.
Pendidik hendaknya mengajarkan untuk
memiliki akhlak/ budi pekerti yang baik. Misalnya, manyampaikan pesan
yang terkandung dalam hadis bagaimana saling menyayangi dan menghormati,
bagaimana hadis memerintahkan untuk dapat berlaku mulia, berlaku adil,
jujur dan lain sebagainya. Begitulah setidaknya hadis dapat
berkontribusi dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang dicita-citakan.
Komentar
Posting Komentar