Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Yûsuf Efendizâde, Ulama Tafsir-Hadis Turki Abad 18 M

Abad ke-18 M sangat perlu diperhatikan terutama bagi peradaban Islam. Sebab, pada abad ini terdapat sebuah kerajaan Islam yang besar, yaitu Turki Utsmani. Pada abad ini juga politik dan intelektual berkembang secara bertahap. Dan disisi lain, ideologi kebarat-baratan muncul dan sangat dirasakan oleh masyarakat karena kontak dengan Barat yang sangat mudah dan murah. Para ulama yang terlibat dalam ilmu-ilmu Islam secara umum, hadis secara khusus seharusnya juga terpengaruh oleh perkembangan ini secara alami. Tetapi hadis yang dibukukan dalam periode ini menunjukkan bahwa efek yang disebutkan di atas tidak berpengaruh. Berbeda dengan ilmu umum lainnya, yang mengalami perkembangan sejalan dengan dunia Barat di sebab kan kontak tersebut. Seperti ilmu kedokteran, teknolgi modern, matematika, sastra, pendidikan, filsafat, arsitektur , musik dan lain-lain . Jika dilihat pada abad 14 M, p ara Ulama hadis di Turki Utsmani tidak begitu terkenal karena Turki Utsmani baru berdiri atau diseba

Merantau dalam Menuntut Ilmu - Minangkabau

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah,1 baik itu melalui jalur formal, non-formal atau informal. Di dunia sekarang, menuntut ilmu menjadi sebuah hal yang „harus‟ dilakukan, termasuk di Indonesia sejak adanya program “wajib belajar 9 tahun”. Oleh karena itu, pada saat ini menuntut ilmu menjadi hal yang biasa dilakukan oleh setiap orang terutama yang berada pada usia-usia pendidikan. Agama Islam juga mewajibkan seorang muslim atau muslimah untuk menuntut ilmu. Dengan adanya kewajiban tersebut, tentu seorang muslim akan berpikir bagaimana „cara‟ menunutut ilmu atau dimana menunut ilmu. Salah satu bentuk tersebut adalah dengan pergi dari kampung asal menuju tempat yang berkembang ilmu pengetahuan di sana, yaitu sekolah. Tetapi, sekarang orang lebih memikirkan cara untuk bersekolah di sebuah tempat yang bermutu yang jauh dari kampungnya. Hal semacam inilah yang banyak dilakukan oleh masyarakat Minangkabau sebagai bentuk menghidupkan sunnah dalam menuntut ilmu sebagai